Senin, 03 Februari 2014

Cerpen




Cinta Cinderella adalah Pangeran,bukan Peterpan...

Tatapan kosong mengarah pada langit yang kala itu bersinar cerah.Kara merasa telah kehilangan segala yang dia miliki dalam kehidupannya.

Tuhan, ijinkan aku melihat kembali masa yang telah lalu, 
aku rindu dengan semua yang telah lalu...

Tanpa ia sadari, air mata berlinang dipelupuk mata indahnya. Langkah kaki jenjang Kara melaju ke arah gedung teater yang masih berada di area kampus.
“ selamat sore cinderella...”sapa Andre,teman satu UKM drama Kara.
“ahh..Dre,cinderella adanya nanti malam”sahut Kara sambil tersenyum
Tepat pukul 19.00, Kara beserta teman-teman satu tim drama telah bersiap mengenakan kostum dan siap pula memerankan drama cinderella pada acara Dies Natalies Universitas Harapan. Kara menghela napas panjang berkali-kali untuk menutupi kegugupannya dibalik panggung sebelum pentas.
Pementasan berjalan dengan sempurna,namun ketika bagian akhir saat pangeran mengecup bibir cinderella, Kara yang kala itu berperan sebagai cinderella memalingkan wajah dari Andre yang berperan sebagai Pangeran dan kecupan tersebut malah mendarat ke pipi Kara. Raut kecewa terpampang  dari wajah Kak Dewa sebagai pelatih drama yang sedari awal memantau pementasan.
Dan tepat pukul 23.50 setelah acara pementasan dan Dies Natalies, Kara pun resmi dipecat dari UKM drama karena Kak Dewa kecewa dengan penampilan Kara. Kara menghela napas panjang dengan perasaan yang sangat ikhlas lalu menuju rumah mengendarai mobil sedan yang ia pinjam dari Petra sang kakak.
***
Setibanya dirumah..
Tubuh Kara terkulai lemah diatas ranjang empuk miliknya,tangan nya menggapai sebuah bingkah foto yang berada diatas laci samping ranjang. Kembali seketika air mata jatuh dipipi nya.
Cinderella tak akan mungkin mencintai sang Pangeran...
Cinderella hanya mencintai Peterpan...selamanya...
***
3 Bulan kemudian...
Pagi nan cerah mengawali langkah Kara menuju sebuah restoran.... yang berada di kota Sidney. Liburan kali ini sungguh terasa spesial karena ia mengisi segala aktifitasnya selama 1 minggu di kota Sidney Australia.
Secangkir hot coffe dan cheese bread menjadi pilihan sarapan Kara, ia duduk di balkon yang menghadap ke arah jalan. Seketika saja sorang lelaki menyenggol tubuh Kara sehingga cairan minuman membasahi lengan baju nya.
“oh god !” sentak Kara
“uhm...i’m sorry miss”sahut lelaki tersebut lalu memberikan sapu tangan putih pada Kara untuk membersihkan bercak minuman yang tumpah dilengannya.
“are you blind? you are very careless!”ujar Kara berturut-turut sambil membersihkan lengan baju nya, sepertinya minuman itu jenis jus.
“are you from Indonesia?”
“yes i am,how did you know about that?’tanya Kara,lalu lelaki itu menyorotkan matanya ke arah gelang bermotif merah putih yang melingkar ditangan kiri Kara .
“nama ku Chris, kamu?’’
“eh, kamu?”tanya Kara heran tidak percaya karena yang dilihatnya adalah Chris yang berparas indo, dan tidak sama sekali punya tampang Indonesia.
“kenapa?aku juga dari Indonesia”
“Hmm okey jauh-jauh ke negeri kangguru yang ditemuin merah putih juga”ucap Kara dalam hati.
“aku Kara...”
“well, karena aku udah ngerusak mood kamu biar aku traktir sarapan kamu pagi ini”
“waoo..thank you, so how about with my cloth?”ujar Kara mengerenyitkan dahinya.
***
Chris hanya terdiam bingung sambil menggaruk kepala dengan sedikit senyum simpul di wajahnya. ***
6 hari di Sidney Kara lewati dengan hunting foto, shopping, menikmati wisata kuliner maupun hanya sekedar menikmati pemandangan yang tersedia disana.
Waktu menunjukkan pukul 14.00, Kara bergegas menuju toko bunga. Ia membeli rangkaian bunga mawar putih yang terdapat sekitar 10 tangkai dalam satu ikatannya. Saat hendak membayar, nampak Chris berada dalam Kasir area.
“hey Kara..”
“Chris, kamu kerja disini?”
“toko bunga ini milik ibuku, selesai kuliah aku selalu bantu beliau untuk jaga kasirnya”
“wah ternyata kamu mulia banget ya...”
“mawar putih?”
“ya”
“oooh ternyata gadis ini sedang kasmaran...”ucap Chris sambil memberikan kembalian beserta struk pada Kara.
“sorry Chris, i have to go! Bye !” sahut Kara setelah membayar dan segera meninggalkan Chris.
***
Peterpan, i’m here..how are you? i miss you...
Kara meletakkan rangkaian bunga yang dibelinya diatas pusara yang bertuliskan nama “Raditya Zilgwyn” . 3 Tahun yang lalu Radit meninggalkan Kara untuk selamanya padahal  malam itu adalah acara pertunangan mereka berdua. Radit dimakamkan di negeri Kangguru karena orang tua nya tinggal disana. Radit yang menyukai tokoh peterpan dalam dongeng, dan Kara menyukai tokoh Cinderella. Mereka memiliki impian untuk membuat drama musikal dimana antara kedua cerita asli nya bertentangan.Bukan pangeran yang hidup bahagia bersama Cinderella,tapi Peterpan. Namun takdir berkata lain, Peterpan tidak akan mungkin bersatu dengan Cinderella, Peterpan sudah berada di surga..selamanya..
***
Kriiiiiing...kriiing...suara weker terdengar nyaring membangunkan si empunya dari tidur lelapnya. Perlahan Kara membuka matanya sambil mematikan alarm berbentuk winnie the pooh berwarna kuning.
Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB.Ya, now i’m in Indonesia. Kara menghela nafas panjang sambil berusaha mengumpulkan nyawanya setelah perjalanan yang menurutnya melelahkan.
“tok..tok,non! Ini bibi”
“masuk bi...”
“non,ada yang cari tuh di teras.”
“siapa bi?”
“maaf, bibi ga kenal non”
***
Dengan dress putih tidurnya, tanpa mencuci muka atapun menggosok gigi sebelumnya, Kara menghampiri tamu yang datang mencarinya. Meskipun begitu, ia tetap terlihat cantik.
“selamat pagi Kara”                              
“Chris...kok bisa ada disini?”
“bisa dong! Maaf ya udah ngagetin pagi-pagi gini”
Chris memberikan rangkaian mawar merah pada Kara, dan diraihnya. Kara tidak mengerti apa maksud Chris. Yang jelas ia merasa senang mendapatkan surprise seperti itu.
Mungkin mawar merah menjadi awal Cinderella hidup bahagia bersama Pangeran...
Mungkin...!
Selamat tinggal Peterpan...!
Cinderella harus bangkit...Dan mungkin sudah takdirnya Cinderella harus bersama Pangeran...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar