Cinta
Cinderella adalah Pangeran,bukan Peterpan...
Tatapan kosong mengarah
pada langit yang kala itu bersinar cerah.Kara merasa telah kehilangan segala
yang dia miliki dalam kehidupannya.
Tuhan, ijinkan
aku melihat kembali masa yang telah lalu,
aku rindu dengan semua yang telah
lalu...
Tanpa ia sadari, air
mata berlinang dipelupuk mata indahnya. Langkah kaki jenjang Kara melaju ke
arah gedung teater yang masih berada di area kampus.
“ selamat sore
cinderella...”sapa Andre,teman satu UKM drama Kara.
“ahh..Dre,cinderella
adanya nanti malam”sahut Kara sambil tersenyum
Tepat pukul 19.00, Kara
beserta teman-teman satu tim drama telah bersiap mengenakan kostum dan siap
pula memerankan drama cinderella pada acara Dies Natalies Universitas Harapan. Kara
menghela napas panjang berkali-kali untuk menutupi kegugupannya dibalik
panggung sebelum pentas.
Pementasan berjalan
dengan sempurna,namun ketika bagian akhir saat pangeran mengecup bibir
cinderella, Kara yang kala itu berperan sebagai cinderella memalingkan wajah dari
Andre yang berperan sebagai Pangeran dan kecupan tersebut malah mendarat ke
pipi Kara. Raut kecewa terpampang dari
wajah Kak Dewa sebagai pelatih drama yang sedari awal memantau pementasan.
Dan tepat pukul 23.50
setelah acara pementasan dan Dies Natalies, Kara pun resmi dipecat dari UKM
drama karena Kak Dewa kecewa dengan penampilan Kara. Kara menghela napas
panjang dengan perasaan yang sangat ikhlas lalu menuju rumah mengendarai mobil
sedan yang ia pinjam dari Petra sang kakak.
***
Setibanya dirumah..
Tubuh Kara terkulai
lemah diatas ranjang empuk miliknya,tangan nya menggapai sebuah bingkah foto
yang berada diatas laci samping ranjang. Kembali seketika air mata jatuh dipipi
nya.
Cinderella
tak akan mungkin mencintai sang Pangeran...
Cinderella
hanya mencintai Peterpan...selamanya...
***
3 Bulan kemudian...
Pagi nan cerah
mengawali langkah Kara menuju sebuah restoran.... yang berada di kota Sidney. Liburan
kali ini sungguh terasa spesial karena ia mengisi segala aktifitasnya selama 1
minggu di kota Sidney Australia.
Secangkir hot coffe dan
cheese bread menjadi pilihan sarapan Kara, ia duduk di balkon yang menghadap ke
arah jalan. Seketika saja sorang lelaki menyenggol tubuh Kara sehingga cairan
minuman membasahi lengan baju nya.
“oh god !” sentak Kara
“uhm...i’m sorry
miss”sahut lelaki tersebut lalu memberikan sapu tangan putih pada Kara untuk
membersihkan bercak minuman yang tumpah dilengannya.
“are you blind? you are
very careless!”ujar Kara berturut-turut sambil membersihkan lengan baju nya, sepertinya
minuman itu jenis jus.
“are you from
Indonesia?”
“yes i am,how did you
know about that?’tanya Kara,lalu lelaki itu menyorotkan matanya ke arah gelang bermotif
merah putih yang melingkar ditangan kiri Kara .
“nama ku Chris, kamu?’’
“eh, kamu?”tanya Kara heran
tidak percaya karena yang dilihatnya adalah Chris yang berparas indo, dan tidak
sama sekali punya tampang Indonesia.
“kenapa?aku juga dari
Indonesia”
“Hmm
okey jauh-jauh ke negeri kangguru yang ditemuin merah putih juga”ucap Kara
dalam hati.
“aku Kara...”
“well, karena aku udah
ngerusak mood kamu biar aku traktir sarapan kamu pagi ini”
“waoo..thank you, so
how about with my cloth?”ujar Kara mengerenyitkan dahinya.
***
Chris hanya terdiam
bingung sambil menggaruk kepala dengan sedikit senyum simpul di wajahnya. ***
6 hari di Sidney Kara
lewati dengan hunting foto, shopping, menikmati wisata kuliner maupun hanya
sekedar menikmati pemandangan yang tersedia disana.
Waktu menunjukkan pukul
14.00, Kara bergegas menuju toko bunga. Ia membeli rangkaian bunga mawar putih
yang terdapat sekitar 10 tangkai dalam satu ikatannya. Saat hendak membayar, nampak
Chris berada dalam Kasir area.
“hey Kara..”
“Chris, kamu kerja
disini?”
“toko bunga ini milik
ibuku, selesai kuliah aku selalu bantu beliau untuk jaga kasirnya”
“wah ternyata kamu
mulia banget ya...”
“mawar putih?”
“ya”
“oooh ternyata gadis
ini sedang kasmaran...”ucap Chris sambil memberikan kembalian beserta struk
pada Kara.
“sorry Chris, i have to
go! Bye !” sahut Kara setelah membayar dan segera meninggalkan Chris.
***
Peterpan,
i’m here..how are you? i miss you...
Kara meletakkan
rangkaian bunga yang dibelinya diatas pusara yang bertuliskan nama “Raditya
Zilgwyn” . 3 Tahun yang lalu Radit
meninggalkan Kara untuk selamanya padahal
malam itu adalah acara pertunangan mereka berdua. Radit dimakamkan di
negeri Kangguru karena orang tua nya tinggal disana. Radit yang menyukai tokoh
peterpan dalam dongeng, dan Kara menyukai tokoh Cinderella. Mereka memiliki
impian untuk membuat drama musikal dimana antara kedua cerita asli nya
bertentangan.Bukan pangeran yang hidup bahagia bersama Cinderella,tapi
Peterpan. Namun takdir berkata lain, Peterpan tidak akan mungkin bersatu dengan
Cinderella, Peterpan sudah berada di surga..selamanya..
***
Kriiiiiing...kriiing...suara
weker terdengar nyaring membangunkan si empunya dari tidur lelapnya. Perlahan
Kara membuka matanya sambil mematikan alarm berbentuk winnie the pooh berwarna
kuning.
Waktu menunjukkan pukul
09.00 WIB.Ya, now i’m in Indonesia. Kara
menghela nafas panjang sambil berusaha mengumpulkan nyawanya setelah perjalanan
yang menurutnya melelahkan.
“tok..tok,non! Ini
bibi”
“masuk bi...”
“non,ada yang cari tuh
di teras.”
“siapa bi?”
“maaf, bibi ga kenal
non”
***
Dengan dress putih
tidurnya, tanpa mencuci muka atapun menggosok gigi sebelumnya, Kara menghampiri
tamu yang datang mencarinya. Meskipun begitu, ia tetap terlihat cantik.
“selamat
pagi Kara”
“Chris...kok bisa ada
disini?”
“bisa dong! Maaf ya
udah ngagetin pagi-pagi gini”
Chris memberikan
rangkaian mawar merah pada Kara, dan diraihnya. Kara tidak mengerti apa maksud
Chris. Yang jelas ia merasa senang mendapatkan surprise seperti itu.
Mungkin
mawar merah menjadi awal Cinderella hidup bahagia bersama Pangeran...
Mungkin...!
Selamat
tinggal Peterpan...!
Cinderella
harus bangkit...Dan mungkin sudah takdirnya Cinderella harus bersama
Pangeran...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar