Diceritakan
dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi
nama Mueeza. Suatu saat, dikala Nabi hendak mengambil jubahnya, di
temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak
ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan
lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada
majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan
mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi
selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat
Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan,
dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara
adzan.
Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius,
dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita
yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas
kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan
bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda,
”Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia
ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan
binatang-binatang kecil yang ada dilantai.” (HR. Bukhari)
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan
diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena
dianggap suci.
Rabu, 20 Maret 2013
Kamis, 17 Januari 2013
Perencanaan kawasan wisata negeri impian
Perencanaan kawasan wisata negeri impian
Pariwisata merupakan salah satu aset kekayaan dari suatu negara. Setiap
tahunnya dunia pariwisata turut serta memberikan devisa bagi negara yang
jumlahnya tidak kalah besar
dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Tidak hanya menguntungkan dari
sisi ekonomi, namun dengan adanya pariwisata, kita dapat memperkenalkan
kebudayaan suatu negeri yang sangat
beraneka ragam dan indah ini di mata dunia.
Namun untuk meraih semuanya itu tak semudah
mengucapkannya. Sangat sulit untuk mengembangkan roda kehidupan pariwisata agar
sesuai dengan apa yang diharapkan, namun bukan berarti tidak bisa. Jika kita
membicarakan masalah pariwisata, maka hal ini tak akan lepas dari bagaimana
cara kita dalam menjual dan memasarkan keindahan dan kekayaan pariwisata yang
kita miliki saat ini dimata dunia.
Tantangan dan tuntutan akan dunia pariwisata
semakin lama akan semakin ketat. Tidak hanya persaingan yang semakin sengit
antar negara, namun krisis global yang melanda seluruh dunia membuat beban
dunia pariwisata semakin berat. Hal ini belum lagi ditambah dengan prediksi
terjadinya perubahan dalam 3 faktor penunjang dunia pariwisata, yakni perubahan
teknologi, perubahan iklim/ekologi, serta perubahan dari perilaku wisatawan itu
sendiri.
Kita semua tahu, bahwa persaingan di dunia
pariwisata saat ini begitu ketat. Semua negara berlomba-lomba mempercantik diri
agar dapat menarik hati para wisatawan asing untuk datang dan mengeluarkan
banyak uang mereka di negara tersebut. Saat ini persaingan dunia pariwisata
ibarat suatu kontes pencarian idola seperti yang ada di televisi. Semuanya
berlomba-lomba memberikan yang terbaik, berpromosi yang baik untuk mendapatkan
simpati dan dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat dunia. Hal ini akan
menuntut negara-negara yang memiliki potensi wisata untuk dapat melakukan suatu
terobosan dan keunikan tersendiri agar dapat menjadi magnet bagi para wisatawan
untuk mau datang ke negeranya.
Jika
kita membicarakan masalah pariwisata, maka hal ini tak akan lepas dari bagaimana
cara kita menjual dan memasarkan pariwisata yang kita miliki saat ini dimata
dunia. Jika kita mengkaitkannya dengan dunia marketing, maka kita harus
memperhatikan faktor 4P (product, price, place, promotion).
Untuk sarana dan prasarana, peran pemerintah daerah setempat akan sangat
berpengaruh tidak hanya untuk mengembangkan potensi wisata lokal setempat,
namun juga untuk memperbaiki, membuat, serta memelihara sarana dan prasarana
penunjang. Karena negara kita sangat terkenal dalam urusan pembangunan, tapi
sering kali kita juga lupa bahwa seharusnya kita juga dapat memelihara dan
menjaga segala fasilitas yang ada. Tak lupa juga peran serta masyarakat untuk
peduli, memelihara, serta melestarikan semua fasilitas yang telah ada.
Selasa, 08 Januari 2013
Pendapatan devisa Negara
Pendapatan devisa
Negara
1.) DIK
:
P : Rp.
8.310.000
Lf : 10
hari
Nf
: Rp. 678.542
Ld
: 5 hari
Nd
: Rp. 1.134.860
Dit : Ti =
......... ?
Jwb :
Ti= (Nf.Lf) + (Nd.Ld) x 100 %
P
= (678.542
. 10 hari ) + 1.134.860 . 5 hari x 100 %
8.310.000
= 12.459.720
x 100 %
8.310.000
= 150 %
2.)
Dik :
Nd
: Rp. 1.134.860
Nf
: Rp. 678.542
Ld : 5
hari
Lf
: 10 hari
Ed : Rp. 25.000
Ef : Rp. 187.500
Y =
Nd x Ld x Ed + Nf x Lf x Ef
= Rp. 1.134.860 x 5 x Rp. 25.000 + Rp. 678.542 x 10 x Rp. 187.500
= Rp. 141.857.500.000 + Rp. 1.272.266.250.000
= Rp. 1.414.123.750.000
3.)
CT = Y
x Va x 100 %
Ny
Y = Rp.
1.414.123.750.000 x 45 % x 100
Rp. 1.625.000.000.000
= 39 %
Langganan:
Postingan (Atom)