Kamis, 17 Januari 2013

Perencanaan kawasan wisata negeri impian


 
Perencanaan kawasan wisata negeri impian

Pariwisata merupakan salah satu aset kekayaan dari suatu negara. Setiap tahunnya dunia pariwisata turut serta memberikan devisa bagi negara yang jumlahnya tidak kalah besar   dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, namun dengan adanya pariwisata, kita dapat memperkenalkan kebudayaan  suatu negeri yang sangat beraneka ragam dan indah ini di mata dunia.
Namun untuk meraih semuanya itu tak semudah mengucapkannya. Sangat sulit untuk mengembangkan roda kehidupan pariwisata agar sesuai dengan apa yang diharapkan, namun bukan berarti tidak bisa. Jika kita membicarakan masalah pariwisata, maka hal ini tak akan lepas dari bagaimana cara kita dalam menjual dan memasarkan keindahan dan kekayaan pariwisata yang kita miliki saat ini dimata dunia.
Tantangan dan tuntutan akan dunia pariwisata semakin lama akan semakin ketat. Tidak hanya persaingan yang semakin sengit antar negara, namun krisis global yang melanda seluruh dunia membuat beban dunia pariwisata semakin berat. Hal ini belum lagi ditambah dengan prediksi terjadinya perubahan dalam 3 faktor penunjang dunia pariwisata, yakni perubahan teknologi, perubahan iklim/ekologi, serta perubahan dari perilaku wisatawan itu sendiri.
Kita semua tahu, bahwa persaingan di dunia pariwisata saat ini begitu ketat. Semua negara berlomba-lomba mempercantik diri agar dapat menarik hati para wisatawan asing untuk datang dan mengeluarkan banyak uang mereka di negara tersebut. Saat ini persaingan dunia pariwisata ibarat suatu kontes pencarian idola seperti yang ada di televisi. Semuanya berlomba-lomba memberikan yang terbaik, berpromosi yang baik untuk mendapatkan simpati dan dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat dunia. Hal ini akan menuntut negara-negara yang memiliki potensi wisata untuk dapat melakukan suatu terobosan dan keunikan tersendiri agar dapat menjadi magnet bagi para wisatawan untuk mau datang ke negeranya.
Jika kita membicarakan masalah pariwisata, maka hal ini tak akan lepas dari bagaimana cara kita menjual dan memasarkan pariwisata yang kita miliki saat ini dimata dunia. Jika kita mengkaitkannya dengan dunia marketing, maka kita harus memperhatikan faktor 4P (product, price, place, promotion).
Untuk sarana dan prasarana, peran pemerintah daerah setempat akan sangat berpengaruh tidak hanya untuk mengembangkan potensi wisata lokal setempat, namun juga untuk memperbaiki, membuat, serta memelihara sarana dan prasarana penunjang. Karena negara kita sangat terkenal dalam urusan pembangunan, tapi sering kali kita juga lupa bahwa seharusnya kita juga dapat memelihara dan menjaga segala fasilitas yang ada. Tak lupa juga peran serta masyarakat untuk peduli, memelihara, serta melestarikan semua fasilitas yang telah ada.





Selasa, 08 Januari 2013

Pendapatan devisa Negara


 Pendapatan devisa Negara
 
1.)  DIK :   
P   : Rp. 8.310.000      
Lf : 10 hari
Nf : Rp. 678.542        
Ld : 5 hari
Nd : Rp. 1.134.860
Dit : Ti = .........  ?

 Jwb :
 Ti= (Nf.Lf) + (Nd.Ld) x 100 %
                                           P
= (678.542 . 10 hari ) + 1.134.860 . 5 hari x 100 %
                        8.310.000
= 12.459.720 x 100 %
     8.310.000
= 150 %

2.)        Dik :
Nd  : Rp. 1.134.860      
Nf   : Rp. 678.542
       Ld   : 5 hari                    
       Lf    : 10 hari
       Ed   : Rp. 25.000             
       Ef    : Rp. 187.500

 Y = Nd x Ld x Ed   +  Nf x Lf x Ef
    = Rp. 1.134.860 x 5 x Rp. 25.000  +  Rp. 678.542 x 10 x Rp. 187.500
    = Rp. 141.857.500.000 + Rp. 1.272.266.250.000
    = Rp. 1.414.123.750.000

3.)        CT = Y x Va x 100 %
Ny
 Y = Rp. 1.414.123.750.000 x 45 % x 100
            Rp. 1.625.000.000.000
     = 39 %